Equity world -.
Penguatan dollar AS membuat rupiah tertekan. Di pasar spot, Rabu (5/10), kurs
rupiah terkikis 0,15 persen dibandingkan dengan hari sebelumnya menjadi Rp
12.998 per dollar AS. Sedang kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan rupiah
melemah 0,05 persen menjadi Rp 12.995 per dollar AS.
Agus
Chandra, Research & Analyst Monex Investindo Futures, mengatakan, dollar AS
menguat lantaran muncul desakan dari Presiden The Fed negara bagian Richmond,
Jeffrey Lacker, untuk segera menaikkan suku bunga.
Di
saat bersamaan, Perdana Menteri Inggris, Theresa May mengumumkan Inggris akan
keluar dari Uni Eropa di Maret 2017. “Pelaku pasar berbondong-bondong
memindahkan dananya ke USD,” ungkap Agus.
Dari
dalam negeri, tidak ada sentimen yang menggerakkan rupiah. Alhasil, rupiah
melemah.
Rully
Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, memperkirakan rupiah akan kembali
menguat hari ini (6/10). Ini bisa terjadi jika data tenaga kerja swasta AS
merosot seperti dugaan. Rully memprediksi rupiah akan bergerak antara Rp
12.950–Rp 13.015. Prediksi Agus, rupiah bergerak antara Rp 12.990–Rp 13.120.
Sumber : Kontan.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar